
zonacakrawala.com. Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Dr. Drs. H. Agus Suryonugroho, S.H., M.H., kembali menegaskan komitmen jajarannya dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) menjelang periode krusial libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Arahan khusus diberikan kepada seluruh jajaran Polda di Indonesia untuk secara intensif melakukan pengawasan dan penertiban terhadap fenomena meresahkan, yaitu aksi balap liar, sebagai bagian integral dari pelaksanaan Operasi Zebra 2025.

Irjen Agus Suryonugroho menyatakan harapan besar bahwa pada puncak perayaan tahun baru nanti, tidak akan ada lagi insiden balap liar yang mengganggu ketertiban umum dan membahayakan nyawa, baik pelaku maupun masyarakat sekitar.

Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 ini secara langsung mengacu pada arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Tujuan utama operasi ini adalah membangun fondasi keselamatan jalan yang kuat menjelang Nataru. Operasi ini tidak semata-mata berfokus pada penindakan, melainkan menitikberatkan pada tiga pilar utama: edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum berbasis data. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memiliki dasar ilmiah dan dampak yang terukur, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin berlalu lintas.
Kakorlantas Polri mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama selama hari-hari awal pelaksanaan Operasi Zebra adalah penertiban balap liar. Penertiban ini telah berjalan sangat intensif, dengan hasil signifikan.
Menurut data yang dihimpun hingga hari ketiga operasi (Kamis, 20/11/2025), secara nasional telah tercatat total 106 kegiatan penertiban balap liar, yang berujung pada pengamanan sebanyak 101 unit kendaraan roda dua yang terlibat atau diduga kuat akan digunakan dalam aksi tersebut. Irjen Agus menekankan bahwa penertiban balap liar pada H1 hingga H3 ini merupakan fondasi awal yang krusial untuk mengamankan periode akhir tahun secara keseluruhan.
Dalam laporannya, Irjen Agus Suryonugroho menyoroti tiga Kepolisian Daerah (Polda) yang menunjukkan intensitas kegiatan penertiban tertinggi:
Polda Jawa Timur: Menjadi wilayah paling aktif dengan melaksanakan 93 kegiatan penertiban.
Polda Kalimantan Barat (Kalbar): Berada di posisi kedua dalam hal intensitas.
Polda Kalimantan Tengah (Kalteng): Menyusul sebagai wilayah dengan kegiatan penertiban yang aktif.
Temuan menarik dari kegiatan penertiban ini adalah mayoritas kendaraan yang diamankan merupakan kendaraan tanpa nomor polisi (nopol). Temuan ini dengan jelas mengindikasikan adanya pola penggunaan kendaraan ilegal atau modifikasi ekstrem yang sengaja dilakukan untuk menghindari identifikasi resmi dan digunakan dalam balap liar.
Data Kecelakaan Lalu Lintas di Hari Ketiga
Selain fokus pada penertiban balap liar, evaluasi harian Operasi Zebra juga mencakup data insiden kecelakaan lalu lintas. Data yang disampaikan Kakorlantas untuk hari ketiga pelaksanaan operasi menunjukkan bahwa jumlah kasus kecelakaan masih tinggi dan perlu menjadi perhatian serius:
Total Kasus Kecelakaan: 207 kasus
Korban Meninggal Dunia (MD): 22 orang
Korban Luka Berat (LB): 43 orang
Korban Luka Ringan (LR): 252 orang
Kerugian Material: Mencapai Rp 472.800.000
Angka-angka ini menjadi penekanan bahwa upaya edukasi dan penegakan hukum harus terus digencarkan. Dengan penertiban balap liar yang masif dan pengawasan yang ketat, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas menjelang dan selama periode Nataru dapat ditekan seminimal mungkin, demi terwujudnya tujuan utama: keselamatan jalan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Red:

Tidak ada komentar