SEMARANG – Sebagai upaya nasional untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, Polri dan Kementerian Pertanian meluncurkan inisiatif penanaman jagung serentak hari ini, yang bertujuan untuk penanaman 1 juta hektar jagung pada tahun 2025. Proyek ambisius ini, yang melibatkan lebih dari 137.000 relawan dan sejumlah kelompok petani, merupakan komponen kunci dari strategi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional. (21/1/2025)
sementara itu Acara peluncuran di Kota Semarang, Jawa Tengah, melibatkan Forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) Kota Semarang, kelompok pertanian setempat, dan Bhabinkamtibmas yang bekerja sama dengan kelompok tani Sumber Rejeki, Loh Jinawi, Guyub Rukun, dan Mbangun Karso. Penanaman dilakukan di Agro Perkebunan Purwosari UPTD Dinas Pertanian Kota Semarang, Kel Purwosari, Kec. Mijen seluas 1.000 meter persegi dan menggunakan benih jagung “Pertiwi” – varietas hibrida yang diperkirakan menghasilkan hasil 12,8 ton per hektar dan siklus pertumbuhan 100 hari. Benihnya juga tahan terhadap penyakit bulai dan busuk batang.
Acara di Semarang ini mencerminkan upaya penanaman serentak serupa di 38 provinsi di seluruh Indonesia, dengan partisipasi online yang menghubungkan berbagai lokasi penanaman jagung. Inisiatif ini memanfaatkan gugus tugas Mobilisasi Ketahanan Pangan Polri, yang terdiri dari 27.383 personel yang dikerahkan di seluruh negeri.
Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo menyoroti empat program strategis gugus tugas tersebut, dengan menekankan tujuan inisiatif penanaman jagung untuk mengolah lahan seluas 3.727 hektar (dengan target 1.000.000 hektar pada tahun 2025, menghasilkan 4.000.000 ton). Program ini juga mencakup perikanan, peternakan, dan tanaman lainnya, dan saat ini aktif di 33.646 desa.
Kolaborasi antara Polri dan Kementerian Pertanian merupakan upaya bersama untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2025, dengan menggunakan pendekatan nasional yang terkoordinasi untuk meningkatkan produksi jagung dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
(Hend)
