
zonacakrawala.com. Bali – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., memastikan kesiapan pengamanan dan pengelolaan lalu lintas di Provinsi Bali menjelang Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Kepastian ini disampaikan usai dirinya melakukan pengecekan langsung dengan menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, serta menyusuri jalur arteri hingga wilayah Kota Denpasar.

“Dini hari tadi kami melakukan survei lintasan dari Ketapang ke Gilimanuk hingga wilayah kota. Hasil pengecekan menunjukkan Polda Bali bersama seluruh stakeholder terkait telah siap melaksanakan pengamanan Operasi Nataru,” ujar Irjen Pol. Agus di Bali, Rabu (17/12/2025).

Irjen Pol. Agus Suryonugroho menegaskan bahwa pengelolaan lalu lintas tidak hanya difokuskan pada jalan tol, tetapi juga pada jalan arteri, kawasan penyeberangan, tempat ibadah, hingga destinasi wisata unggulan. Hal ini mengingat posisi Bali sebagai destinasi wisata skala nasional maupun internasional yang diprediksi mengalami lonjakan kunjungan.

“Jalur menuju kawasan wisata harus dikelola secara maksimal. Berbagai skenario rekayasa lalu lintas telah disiapkan oleh Ditlantas Polda Bali melalui perencanaan taktis dalam Tactical Working Group guna memastikan arus tetap lancar dan aman,” jelasnya.
Optimasi Teknologi Melalui Smart City Policing
Dalam kunjungan tersebut, Kakorlantas juga meninjau implementasi Smart City Policing Road Safety di Ditlantas Polda Bali. Sistem yang terhubung dengan Command Center Road Safety ini didukung oleh 236 titik CCTV terintegrasi untuk memantau situasi secara real-time.
“Teknologi ini memungkinkan pengendalian lalu lintas dilakukan berbasis data digital. Ke depan, sistem ini akan diintegrasikan secara penuh dengan ETLE agar pengawasan dan penegakan hukum berjalan efektif secara elektronik,” tambah Irjen Pol. Agus Suryonugroho.
Strategi Pengamanan Empat Klaster
Operasi Nataru tahun ini dibagi ke dalam empat klaster pengamanan utama:
* Jalur Utama: Pengelolaan jalan tol, arteri, dan jalur alternatif.
* Penyeberangan: Pengamanan intensif di pelabuhan, khususnya lintas Gilimanuk–Ketapang.
* Titik Keramaian: Pengamanan tempat ibadah, kawasan wisata, dan lokasi perayaan malam pergantian tahun.
* Kontingensi Alam: Penanganan dampak cuaca ekstrem.
Polri juga telah menyiapkan rencana darurat (emergency plan) untuk mengantisipasi gangguan cuaca, seperti gelombang tinggi di pelabuhan. “Jika terjadi kondisi ekstrem yang menghentikan operasional penyeberangan, kami sudah menyiapkan buffer zone dan rest area untuk menampung kendaraan agar tidak terjadi penumpukan di jalan raya,” tegas Kakorlantas.
Prediksi Puncak Arus
Berdasarkan data terkini, volume kendaraan barang telah meningkat sekitar 10%, namun masih terkendali. Secara keseluruhan, arus kendaraan selama periode Nataru diprediksi naik sebesar 7–10% dari hari normal.
Operasi Lilin 2025 dijadwalkan berlangsung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Puncak arus mudik dan kunjungan wisata di pelabuhan, bandara, serta jalur utama di Bali diprediksi jatuh pada 24 Desember 2025.
Menutup keterangannya, Irjen Pol. Agus Suryonugroho menekankan pentingnya sinergi antara Polri, pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait untuk menjamin Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) bagi masyarakat dan wisatawan.
Red:

Tidak ada komentar