x

Dari Batu ke Jakarta, Kisah Keteladanan Kombes Pol Budi Hermanto, Sosok Polisi Humanis yang Dikenang dan Dibanggakan Warga

waktu baca 3 menit
Rabu, 12 Nov 2025 01:21 13 Redaksi Nyaman

Zonacakrawala.com | Jakarta- Nama Kombes Pol Budi Hermanto, S.I.K., M.Si., atau yang akrab disapa Buher, kembali menjadi sorotan publik. Namun kali ini bukan karena prestasi dalam pengungkapan kasus besar atau inovasi penegakan hukum, melainkan karena gelombang haru dan kebanggaan yang datang dari masyarakat Kota Batu usai dirinya resmi dilantik sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Bagi warga Kota Batu, Buher bukan sekadar seorang perwira polisi. Ia adalah sosok yang membumi, visioner, dan memiliki kepedulian mendalam terhadap masyarakat. Di mata banyak orang, jejak kebaikan yang ditinggalkannya selama menjabat sebagai Kapolres Batu tak pernah pudar, bahkan menjadi inspirasi sosial hingga kini.

Salah satu kenangan paling membekas datang dari Herman Aga, anggota komunitas Sabers Pungli (Sapu Bersih Nyemplung Kali) — sebuah gerakan sosial masyarakat Batu yang peduli terhadap kebersihan lingkungan dan citra positif kota.

“Buher sangat peduli dengan masyarakat dan lingkungan. Beliau bahkan turun langsung, nyemplung kali saat kerja bakti Sabers Pungli. Waktu itu dijaga pasukan bersenjata karena beliau tidak mau hanya memantau dari jauh,” kenang Herman saat ditemui, Selasa (11/11/2025).

Gerakan Sabers Pungli sendiri muncul sebagai simbol kebangkitan moral dan sosial warga Batu pasca badai kasus besar yang sempat mencoreng nama kota tersebut beberapa tahun silam.
“Kami waktu itu ingin menyeimbangkan ‘bad news’ dengan ‘good news from Batu’. Buher hadir, memberi semangat dan dukungan moral agar gerakan ini tumbuh dari kesadaran warga sendiri,” tambah Herman.

Kini, delapan tahun berlalu, gerakan Sabers Pungli masih aktif membersihkan sungai dan lingkungan dari desa ke desa — menjadi bukti nyata bahwa semangat dan gagasan Buher terus hidup di tengah masyarakat.

“Beliau bukan hanya bicara, tapi memberi contoh. Sosok yang visioner, rendah hati, dan benar-benar memimpin dengan keteladanan,” ujarnya penuh bangga.

Sanjungan serupa datang dari kalangan tokoh agama. Habib Asyik, pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah sekaligus pengurus Gerakan Nasional Ayo Mondok, turut mengenang kedekatan Buher dengan para ulama dan santri.

“Pak Buher selalu tampil dengan gaya kepemimpinan yang seimbang. Ia mampu memperbaiki kinerja internal Polri, tapi juga aktif blusukan ke masyarakat,” ujar Habib Asyik.

Menurutnya, kehadiran Buher di tengah masyarakat bukan sekadar formalitas jabatan, tetapi bentuk kepedulian yang tulus.
“Beliau sering datang ke pesantren, ke masyarakat miskin, dan ke tempat ibadah. Selalu membawa pesan damai dan rasa aman. Dimanapun beliau bertugas, suasana pasti jadi lebih kondusif,” lanjutnya.

Kini, dengan jabatan barunya sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya, harapan besar kembali mengiringi langkah Buher.
“Saya yakin amanah baru ini akan memberi dampak positif, tidak hanya bagi Polda Metro Jaya, tapi juga bagi Polri secara umum,” tutur Gus Habib.

Kinerja responsif dan transparan yang menjadi ciri khasnya bahkan sudah mulai terlihat. Salah satu contohnya, langkah cepat Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus penembakan penjaga kampung beberapa waktu lalu mendapat apresiasi luas.
“Respon cepat, update transparan, dan hasil dalam hitungan jam — itu ciri khas kerja Buher yang kami kenal sejak dulu,” imbuhnya.

Meski kini berdinas di Jakarta, nama Buher tetap melekat kuat di hati warga Batu. Sosoknya yang hangat, dekat dengan masyarakat, dan tak segan turun langsung ke lapangan menjadikannya panutan bagi banyak pihak.

Dalam setiap langkahnya, Buher selalu menegaskan bahwa jabatan hanyalah sarana untuk berbuat baik. Ia menanamkan nilai sederhana: bahwa menjadi polisi bukan sekadar menegakkan hukum, tetapi juga menjaga kemanusiaan dan merawat kepercayaan masyarakat.

“Dari Batu sampai Jakarta, doa dan kebanggaan kami selalu menyertai beliau,” ucap Herman dengan mata berkaca-kaca.

“Karena bagi warga Batu, Buher bukan hanya perwira polisi. Ia adalah teladan tentang bagaimana kekuasaan digunakan untuk melayani, bukan untuk dilayani. Semoga beliau selalu diberi kelancaran dalam mengemban tugas dan terus menorehkan prestasi,” tutupnya. (Fz)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x