Polda Jateng Gelar Workshop Pemuda Mitra Kamtibmas, Dirbinmas Ajak Pemuda Jadi Garda Terdepan Lawan Radikalisme Melalui Literasi Digital

banner 120x600
banner 468x60

zonacakrawala.com. Polda Jateng-Kota Semarang | Guna mendorong terciptanya generasi muda yang cakap dalam memproduksi serta menyebarkan konten positif dan mampu melakukan kontra narasi terhadap paham radikalisme di media sosial, Direktorat Binmas Polda Jawa Tengah menggelar Workshop Pembekalan Pemuda Mitra Kamtibmas, Kamis (3/7/2025) pagi, di Plaza Hotel, Banyumanik, Kota Semarang.

 

banner 325x300

Kegiatan ini menghadirkan 105 peserta dari berbagai kalangan pemuda dan organisasi, antara lain perwakilan BEM mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), remaja masjid, PC Korpri Jawa Tengah, serta Kohati dari wilayah Jateng dan DIY. Turut hadir dalam acara tersebut Dirbinmas Polda Jateng Kombes Pol Siti Rondhijah, yang juga memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan workshop.

 

Dalam sambutannya, Kombes Pol Siti Rondhijah menyampaikan bahwa di era digital saat ini, generasi muda memegang peranan penting dalam ruang informasi publik, karena memiliki kemampuan adaptif dan pemahaman teknologi yang lebih baik. Namun, keunggulan ini juga menjadikan mereka kelompok yang rentan dimanfaatkan oleh jaringan radikal untuk menyebarkan paham-paham intoleran.

“Melalui workshop ini, kami ingin membekali para peserta dengan kemampuan untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala radikalisme, sekaligus mendorong lahirnya narasi-narasi damai yang bisa menjadi benteng terhadap infiltrasi paham radikal, khususnya di lingkungan kampus, pesantren, dan komunitas pemuda secara luas,” ujar Dirbinmas.

 

Sejumlah narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini, mulai dari praktisi hingga akademisi. Eks napiter sekaligus Ketua Persadani Jateng, Sri Pujimulyo, membagikan pengalaman pribadinya serta membedah strategi dan cara-cara kelompok radikal dalam mempengaruhi generasi muda. Ia juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam menangkal paham tersebut dengan pendekatan yang cerdas dan santun.

 

Dari sisi akademik dan keagamaan, Guru Besar UIN Walisongo Prof. Dr. Musahadi, M.Ag, memaparkan materi mengenai perspektif agama, peran pemuda, serta strategi kontra narasi terhadap radikalisme dan terorisme. Sementara itu, Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, Guru Besar sekaligus Instruktur Nasional Moderasi Beragama Kemenag RI, menyampaikan teknik deteksi dini dan penguatan narasi melalui pendekatan literasi digital yang inklusif dan berbasis nilai-nilai kebangsaan.

 

Suasana diskusi interaktif semakin hidup saat sesi tanya jawab digelar. Para peserta terlihat antusias menyampaikan pertanyaan dan gagasan, mulai dari bagaimana memetakan gejala awal radikalisasi di media sosial, hingga strategi menyebarkan narasi positif yang tetap menarik bagi kalangan muda.

Menanggapi kegiatan tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan narasumber. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya paham teknologi, tapi juga memiliki integritas dan daya tangkal terhadap ancaman ideologis.

 

“Pemuda hari ini adalah calon pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, kami mendorong agar semangat kontra narasi terhadap radikalisme terus digaungkan secara positif dan inklusif,” ungkap Kombes Pol Artanto.

 

Menurutnya, kemajuan teknologi harus digunakan untuk memperkuat persatuan, bukan perpecahan. Ia juga mengimbau para peserta untuk menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing.

 

“Jangan hanya hadir sebagai penonton di tengah derasnya arus informasi, tapi jadilah penggerak yang mampu menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan melalui narasi-narasi yang membangun,” pungkasnya.

 

Sumber:Bid Humas Polda Jateng

Red:

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *